BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI TULISAN
Daftar Isi
Bentuk-bentuk komunikasi tulisan |
Menurut
Siswanto Sutojo, bentuk-bentuk komunikasi tulisan antara lain terdiri dari
memo, surat, dan laporan.
1) Memo
merupakan “kuda beban” komunikasi bisnis, yang digunakan secara rutin untuk
pertukaran informasi sehari-hari di dalam suatu organisasi bisnis. Memorandum
mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (a) Dapat dipergunakan sebagai dokumen; (b)
Dapat dipergunakan untuk menyampaikan informasi yang komplek; (c) Dapat dikirim
kebeberapa orang atau bagian sekaligus. Memorandum ditulis dengan berbagai
macam tujuan, diantaranya yang paling umum yaitu: (1) meminta data, informasi,
atau bahan masukan; (2) Memberikan informasi, petunjuk atau instruksi; (3)
Sebagai pengantar penyampaian surat atau dokumen; dan (4) Menyampaikan
pengumuman.
2)
Surat digunakan untuk berkomunikasi
dengan pihak luar yang terkadang menjadi bagian penting dalam membina hubungan
bisnis dengan pihak luar yang dapat dilampiri baik dengan proposal maupun
laporan. Komunikasi tertulis dalam bentuk surat ini lebih jauh dapat
dikembangkan dalam bentuk “direct mail”, baik yang berisikan pesan
penjualan maupun untuk memberikan informasi tentang produk baru, kebijakan
perusahaan dan kegiatan perusahaan. Selain itu juga surat digunakan untuk
penyampaian goodwill message, seperti ucapan selamat dan lowongan kerja.
3) Laporan,
sebagai bahan masukan untuk menyusun strategi, rencana kerja atau pengambilan
keputusan. Laporan bisnis disusun untuk memenuhi kebutuhan pembacanya.
Kebutuhan tersebut dapat berupa: (a) Bahan masukan data dan informasi tentang
sesuatu hal, masalah atau proyek; (b) Hasil analisis data; atau (c) Data, hasil
analisis, kesimpulan dan saran yang bersangkutan dengan hasil analisis
tersebut.sesuai dengan penggunaanya laporan bisnis dikelompokan menjadi dua
golongan yaitu laporan untuk keperluan intern perusahaan dan laporan untuk
diserahkan kepada pihak ketiga. Laporan bisnis untuk pihak ketiga memuat
cirri-ciri umum sebagai berikut: (1) Tingkat formalitas laporan kepada
instansi-instansi penting (misalnya bank kreditur, pelanggan, kantor
pemerintah); (2) Tergantung dari topik yang dilaporkan, panjang laporan bisnis
dapat mencapai puluhan bahkan ratusan halaman; (3) Laporan dapat disampaikan
secara periodic atau satu kali saja; (4) Untuk menyusun laporan seringkali
dilakukan riset atau pengumpulan data yang bersangkutan dengan tujuan
laporan.
Siswanto
Sutojo menambahkan bahwa komunikasi tertulis dapat pula dilakukan dalam bentuk:
a.
Naskah, hands-out, kertas kerja.
b.
Sarana promosi – brosur, prospectus,
iklan, spanduk, poster, baliho.
c.
Telefax letters, e-mails, telex, terutama
untuk korespondensi dengan pihak ketiga dan antar bagian perusahaan yang
terpisah oleh jarak jauh.
(Sumber tulisan : Sutojo, Siswanto; Setiawan, Michael. Komunikasi
Bisnis yang Efektif. Jakarta: Penerbit PT Damar Mulia Pustaka, Februari
2003.)
Posting Komentar