BAHAYA EPILEPSI PADA ANAK DAN ORANG DEWASA
Daftar Isi
EPILEPSI |
Berikut
adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul pada anak dan orang dewasa
jika menderita epilepsi (epilepsy):
1. Epilepsi dapat
menyebabkan kehilangan kontrol pada otot tubuh.
Epilepsi
dapat menyebabkan kejang otot yang parah. Saat mengalami kejang, penderita
mungkin jatuh ke tanah karena otot-ototnya menegang tanpa disadari. Ada
kemungkinan penderita akan menggigit lidahnya sendiri karena giginya mengatup
saat kejang. Kontrol kandung kemih dan bowel juga akan hilang saat terjadi
kejang. Setelah mengalami kejang, penderita akan merasakan sakit di seluruh
tubuh dan merasa lemas di tangan dan kakinya.
2. Epilepsi dapat
menghambat kemampuan perseptual atau keterampilan motorik.
Belahan
otak seseorang terdiri atas bagian dominan dan yang tidak dominan. Bayi yang
baru mulai mengembangkan koordinasi pada tahap perkembangan sensorimotorik akan
rentan terhadap efek serangan epilepsi.
Jika
anak menderita gangguan di belahan otak yang tidak dominan selama masa anak-anak,
perkembangan keterampilan motoriknya mungkin akan terpengaruh. Selain itu, bisa
jadi anak akan mengalami kesulitan menginterpretasikan data visual. Sebagai
contoh, jika ditunjukkan foto wajah seseorang, anak bisa mengenali ciri
individual tapi gagal untuk menyimpulkan bahwa ciri tersebut merupakan bagian
dari keseluruhan yang lebih besar.
Dampak Epilepsi Pada
Anak
Anak-anak
penyandang epilepsi biasanya mendapat gangguan fungsi intelegensi, pemahaman
bahasa, gangguan fungsi kognitif, bahkan membuat perbedaan yang cukup
signifikan pada IQ. Selain itu, epilepsi juga memiliki penyakit penyerta. Ini
yang dalam dunia medis disebut komorbiditas, dan mesti diawasi oleh para orang
tua. Komorbiditas akibat epilepsi ini sangat beragam, mulai dari lumpuh otak, retardasi
mental, maupun ADHD.
Para
orang tua memiliki peranan penting dalam perkembangan anak penyandang epilepsi.
Selain melakukan deteksi dini, para orang tua diharapkan dapat memperhatikan
kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa pertumbuhan.
Meski
hingga saat ini belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan epilepsi, sekitar
80 persen anak-anak dengan epilepsi bisa hidup normal. Bangkitan yang dialami
telah terkontrol melalui pengobatan yang benar dan teratur. Hasil penelitian
WHO yang dilakukan di Amerika, Inggris , dan Swedia menunjukkan, setelah
melalui pengobatan teratur selama 10 tahun, akumulasi penurunan terjadinya
bangkitan – selama lima tahun - adalah sebesar 58-65 persen (orang dewasa) dan
74 persen (anak-anak)
Posting Komentar