CARA KERJA PESTISIDA SINTETIS DAN PESTISIDA NABATI
Daftar Isi
Bahaya
pestisida kimia ternyata cukup banyak. Gangguan yang diakibatkan oleh hama,
penyakit dan gulma atau sering juga disebut dengan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) Merupakan salah satu kendala teknis yang menghambat keberhasilan
pembangunan hutan tanaman. Oleh sebab itu teknik pencegahan dan pengendalian
OPT di sektor kehutanan perlu mendapat perhatian, agar kerusakan yang besar
dapat dihindari.
Salah
satu cara utnuk mengatasi gangguann tersebut pada umumnya selalu menggunakan
pestisida sintetis/kimia yang dapat meminimalkan kehilangan hasil akibat
serangan OPT.
Cara kerja
pestisida terbagi menjadi beberapa macam, yaitu :
-
Pestisida kontak, berarti
mempunyai daya bunuh setelah tubuh OPT tekena sasaran
-
Pestida fumigant, berarti mepunyai
daya bunuh setelah OPT sasaran terkena uap atau gas
-
Pestisida sistemik, berarti dapat
ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan dan hama akan mati
kalau menghiusap cairan tanaman
-
Pestisida lambung berarti
mempunyai daya bunuh setelah OPT memakan pestisida
Kenyataan
di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pestisida untuk mengendalikan OPT
masih sangat diperlukan. Untuk itu sebagai solusi atas resiko penggunaan
pestisida sintetis (lihat disini) , penggunaan pestisida
nabati mulai digalakkan. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya
berasal dari tanaman atau tumbuhan yang banyak tumbuh di sekitar kita.
Pestisida nabati bersifat “Hit and Run”
, yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah
hama terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di alam. Dengan demikian
akan terbebas dari residu pestisida dan aman dikonsumsi. Penggunaan pestisida
nabati selain dapat mengurangi pencemaran juga harganya relatif lebih murah
dibandingkan dengan pestisida kimia. Cara kerja pestisida nabati sangat
spesifik, yaitu :
-
Merusak perkembangan telur, larva
dan pupa.
-
Menghambat penggantian kulit
-
Menganggu komunikasi serangga
-
Menyebabkan serangga menolak makan
-
Menghambat rteproduksi serangga
betina
-
Mengurangi nafsu makan
-
Memblokir kemampuan makan serangga
-
Mengusir serangga
-
Menghambat perkembangan patogen
penyakit
(sumber
: majalah SUARA BUMI, edisi 3, Mei-Juni 2013)
Posting Komentar