DAYA TARIK PESAN IKLAN
Daftar Isi
Kali
ini kita akan mengupas sedikit tentang daya
tarik pesan iklan. Suatu iklan
produk baik barang atau jasa yang efektif dapat menimbulkan dampak bagi
konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor pendorong timbulnya efek
dari pemirsa. Dengan demikian sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention),
mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan (desire)
dan memperoleh tindakan (action).
Sedangkan
Bovee (1976) mengungkapkan bahwa “iklan yang baik harus mengacu pada segi daya
tarik,” bagi iklan terdiri atas daya tarik pesan dalam artian kata-kata,
kalimat dan berikut daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi yang menyertai
iklan tersebut.
Komunikator
harus membayangkan daya tarik atau tema pesan iklan yang menghasilkan respon dari konsumen yang
dikehendaki. Menurut Kotler terdapat tiga tipe daya tarik yaitu:
1.
Daya tarik rasional
Berkaitan dengan minat pribadi sasaran.
Daya tarik ini menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan manfaat yang
diinginkan. Contohnya adalah pesan yang menunjukkan mutu, ekonomi, nilai, atau
kinerja produk
2. Daya tarik emosional
Berusaha mengendalikan emosi negatif
atau positif yang dapat memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut, bersalah,
dan malu yang mendorong orang melakukan hal-hal yang seharusnya mereka lakukan
atau berhenti melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Komunikator juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, humor,
kebanggaan, dan kegembiraan.
3. Daya tarik moral
Ditujukan
pada perasaan sasaran mengenai apa yang “benar” dan “pada tempatnya”. Daya
tarik ini seringkali dipergunakan untuk mendorong orang mendukung aksi sosial,
seperti kebersihan lingkungan, hubungan antar ras yang lebih baik, persamaan
hak untuk kaum perempuan, dan bagi yang membutuhkan.
a. Daya
Tarik Rasional
Daya
tarik rasional (rational appeals) menarik minat pribadi (self interest) khalayak dan
menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai manfaat yang diminta Sebagai contoh
adalah pesan yang memamerkan kualitas, ekonomi, nilai atau kinerja produk.
Banyak
dipercaya bahwa pembeli industrial paling responsif terhadap daya tarik
rasional karena mereka dapat memiliki pengetahuan luas tentang kelas produk,
terlatih untuk mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada pihak lain atas
pilihan mereka.
Begitu
juga dengan konsumen akan memberikan respon terhadap daya tarik rasional, hal
ini dilakukan ketika membeli barang tertentu yang berharga mahal cenderung
untuk membandingkan berbagai alternatif pilihan dan mengumpulkan informasi seperti bagaimana kualitas produk, kinerja
produk, nilai ekonomis produk.
Iklan
yang menggunakan daya tarik rasional adalah iklan Mercedes yang menawarkan
mobil dengan “mesin tiada duanya di dunia”. Iklan ini menekankan rancangan
teknik mesin, kinerja, dan keamanan mobil.
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah setiap informasi tentang produk melalui kegiatan
iklan lebih banyak menggunakan daya tarik rasional karena konsumen cenderung
merespon iklan yang menggunakan daya tarik rasional seperti kulaitas, nilai,
ekonomi, dan kinerja suatu produk.
b. Daya
Tarik Emosional
Daya
tarik emosional (emotional appeals) berusaha menimbulkan emosi negatif
atau positif yang akan mendorong konsumen untuk membeli produk. Komunikator
menggunakan daya tarik rasa takut (fear), rasa bersalah (guilt),
dan rasa malu (shame) dalam membuat orang melakukan hal-hal yang
seharusnya dilakukan (misalnya, menggosok gigi, melakukan pemeriksaan kesehatan
tahunan) atau tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak seharusnyan dilakukan
(misalnya, merokok, minum-minuman keras, penyalahgunaan obat, makan
berlebihan).
Daya
tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa malu akan
efektif dalam batas tertentu, tetapi jika khalayak merasakan terlalu banyak
rasa takut dalam pesan tersebut maka khalayak akan menghindari.
Komunikator
juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti humor, cinta, rasa
bangga, dan kegembiraan, kasih sayang. Pesan yang penuh humor mungkin mampu
menarik lebih banyak perhatian dan menciptakan rasa suka dan keyakinan yang
lebih besar khalayak tetapi humor juga dapat mengurangi pemahaman.