PENGERTIAN SURAT KABAR
Daftar Isi
Surat kabar |
Ada beberapa pengertian surat kabar.
Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikkan dengan pers, namun karena
pengertian pers sudah luas, dimana media elektronik sekarang ini sudah
dikategorikan dengan media juga. Untuk
itu pengertian pers dalam arti sempit, pers hanya meliputi media cetak saja,
salah satunya adalah surat kabar.
Menurut Onong Uchjana Effendy, “Surat
kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat
dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan
aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui
pembaca”
(Effendy,1993:241).
Arti penting surat kabar terletak pada
kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan
masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti
sekarang ini. Selain itu surat kabar
mampu menyampaikan sesuatu setiap saat kepada pembacanya melalui surat kabar
pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai beberapa hal, sehingga hampir
sebagian besar dari masyarakat menggantungkan dirinya kepada pers untuk
memperoleh informasi.
Pada umumnya kalau kita berbicara
mengenai pers sebagai media massa tercetak ialah dalam pengertian sempit, yakni
surat kabar. Menurut Onong Uchjana Effendy
ada empat ciri yang dapat dikatakan sebagai syarat yang harus dipenuhi
oleh surat kabar, antara lain :
1. Publisitas
(Publicity)
Yang mengandung arti penyebaran kepada
khalayak atau kepada publik. Karena diperuntukkan untuk khalayak umum, isi atau
informasi dalam surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang
berkaitan dengan umum. Untuk itu,
penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar tidak bisa disebut sebagai
surat kabar jika hanya ditujukan kepada sekelompok orang atau golongan.
2. Periodesitas
(Periodicity)
Yang berarti keteraturan dalam penerbitannya. Keteraturan ini bisa satu kali sehari bisa
juga satu atau dua kali terbit dalam seminggu.
Karena mempunyai keteraturan dalam penerbitannya, maka penerbit buku
tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar meskipun isinya menyangkut
kepentingan umum karena tidak disebarkan secara periodik dan berkala.
3. Universalitas
(universality)
Yang berarti kemestaan dan keragaman. Isinya yang datang dari berbagai penjuru
dunia. Untuk itu jika sebuah penerbitan
berkala isinya hanya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek
kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian,
tidak termasuk surat kabar. Memang benar
bahwa berkala itu ditujukan kepada khalayak umum dan diterbitkan secara
berkala, namun bila isinya hanya mengenai salah satu aspek kehidupan saja maka
tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori surat kabar.
4. Aktualitas
(Actuality)
Menurut kata asalnya aktualitas, berarti “kini” dan
“keadaan sebenarnya”. Kedua-duanya erat sekali sangkut pautnya dengan berita
yang disiarkan surat kabar. Berita
adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini, dengan perkataan lain
laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang dilaporkan itu harus
benar. Tetapi yang dimaksudkan
aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah pertama, yaitu kecepatan laporan,
tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita (Effendy, 1993:119-121).
Hal-hal yang disiarkan media cetak
lainnya bisa saja mengandung kebenaran, tetapi belum tentu mengenai sesuatu
yang baru saja terjadi. Diantara media
cetak, hanyalah surat kabar yang menyiarkan hal-hal yang baru terjadi. Pada kenyataannya, memang isi surat kabar beranekaragam,
selain berita juga terdapat artikel, rubrik, cerita bersambung, cerita
bergambar, dan lain-lain yang bukan merupakan laporan tercepat. Kesemuanya itu
sekedar untuk menunjang upaya membangkitkan minat agar surat kabar bersangkutan
dibeli orang.
Posting Komentar