INTERVENSI PENGENDALIAN NYERI NON FARMAKOLOGIS DALAM PERSALINAN
Daftar Isi
Terdapat beberapa intervensi pengendalian nyeri
non-farmakologis yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri dalam persalinan
antara lain :
1. Hidroterapi
Get
Hidroterapi
Get (mandi Whire Pool) ialah metode non-farmakologis yang dipakai untuk
memberikan rasa nyaman dan rasa rileks selama persalinan walaupun metode ini
tidak diterima atau diterapkan secara universal. Beberapa manfaat dapat
diperoleh dari teknik ini. Bebas dari rasa tidak nyaman dan relaksasi tubuh,
secara umum membuat kecemasan ibu berkurang. Berkurangnya rasa cemas akan
menurunkan produksi adrenalin sehingga kadar oksitosin(untuk merangsang
persalinan) dan endorphin meningkat (untuk mengurangi persepsi nyeri). Selin
itu, gelombang dan pukulan ringan air merangsang putting susu (karena
hiperstimulasi kontraksi rahim belum terjadi.
2. Distraksi
Distraksi
merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian
pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.
Cara distraksi dapat mengurangi nyeri dapat dijelaskan dengan teori “(Gate
Control)”. Pada spina cord, sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri
peripheral dihambat oleh stimuli dari serabut-serabut saraf yang lain. Karena
pesan-pesan nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional maka
pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien
merasa nyerinya berkurang. Beberapa teknik distraksi antara lain bernafas
secara pelan-pelan, masage sambil bernafas pelan-pelan, atau membayangkan
hal-hal yang indah sambil memejamkan mata.
3. Masase
Masase
adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk
meredakan nyeri, merahasiakan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi. Masase
adalah terapi nyeri paling primitive dan menggunakan refleks lembut untuk
menahan, dan menggosok atau meremas bagian tubuh yang nyeri.
Simkin
mengamati bahwa efek yang menguntungkan hanya berlangsung selama masase
diteruskan ketika dihentikan nyeri bertambah. Kerugian ini diakibatkan oleh
proses adaptasi, yaitu sistem saraf menjadi terbiasa dengan rangsangan dan
organ perasa berhenti berespon. Dengan demikian, Simkin menganjurkan masase selama
persalinan harus dilakukan secara intermitten, seperti penghusukkan punggung
yang khususnya hanya dilakukan selama kontraksi, atau bervariasi dalam jenis
sentuhan dan lokasi.
4. Stimulasi
Saraf Elektronik Per Trankutan
Stimulasi
saraf elektronik per transkutansi (Tranicutaneous electrical nerve stimulation
(TENS)) efektif akibat adanya efek plasebu. Implementasi TENS dapat
menstimulasi izekposan apiate endogen (enkephalin) pada tubuh wanita sehingga
rasa tidak nyaman yang dirasakan wanita tersebut mereda.
Penggunaan
TENS tidak beresiko, baik bagi ibu maupun bagi janin. TENS digunakan untuk
menurunkan atau menghilangkan penggunaan analgesin dan menaikkan perseposi
wanita tentang kemampuan mengontrol rasa nyeri.
Posting Komentar