PENGAWASAN TERPADU UNTUK MENGHASILKAN PRODUK YANG BERMUTU
Daftar Isi
Cara lain untuk dapat
membentuk produk yang bermutu adalah dengan melakukan pengawasan secara
terpadu. Untuk pemaparan hal tersebut, maka perlu diurakan asas-asas manajemen
pengawasan dan sistem pengawasan.
Dalam melakukan pengawasan,
hal yang perlu ditegaskan adalah harus terdapat asas pengawasan yang jelas.
Adapun asas pengawasan terdiri asas :
a.
Asas sumbangan terhadap tujuan, dalam hal ini
pengawasan bertujuan untuk mepermudah pencapaian tujuan.
b.
Asas penetapan standar, dalam hal ini dalam
rangka efektivitas pengawasan, maka dalam melakukan pengawasan harus terdapat
stndar pokok yang jelas dan objektif.
c.
Asas penetapan pokok-pokok pengawasan
strategis, dalam hal ini pengawasan pada proses-proses kerja.
d.
Asas tindakan perbaikan, pengawasan dilakukan
dengan tujuan akan dilakukan perbaikan atas penyimpangan yang terjadi.
e.
Asas manajemen dengan kekecualian, untuk
menelusuri dan menemukan penyimpangan yang potensial dan nyata dari rencana
yang telah ditetapkan.
f.
Asas keluwesan pengawasan, dalam hal ini
untuk dapat dengan cepat mengikuti perubahan yang terjadi.
g.
Asas keharmonisan organisasi, pengawasan yang
dirancang dengan efisien harus harmonis dengan struktur organisasi.
h.
Asas kecocokan pengawasan, dalam hal ini
pengawasan dilaksanakan oleh pemegang jabatan yang tepat.
i.
Asas tanggung jawab pengawasan, dalam hal ini
pelaksanaan harus bertanggung jawab dan untuk itu dilaksanakan oleh jabatan
yang secara umum bertanggung jawab atas keberhasilan perusahaan.
j.
Asas akuntabilitas pengawasan, dalam hal ini
manejer sebagai pelaksana, penanggung jawab atas hasil pengawasan dan hasil
perusahaan secara umum.
Keberhasilan pengawasan
didalam suatu perusahaan sangat tergantung
pada pelaksanaan asas-asas pengawasan tersebut dengan baik.
Dalam melakukan pengawasan
ada beberapa sistem yang dapat dipilih, yaitu sistim pengawasan untuk tujuan
preventif atau untuk perbaikan. Sistem ini dapat dipilih tergantung pada
kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan. Jika perusahaan merupakan perusahaan
kontraktor, maka sistem pengawasan yang dapat dipilih adalah pengawasan
prventif dan tentunya dapat dilakukan pengawasan perbaikan untuk intern
perusahaan sendiri, seperti pengawasan keuntungan dan perbaikan bidang lainnya.
Untuk pengawasan yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dimasa yang
akan datang sistem pengawasan yang dapat dipilih adalah sistem pegawasan
korektif.
Khusus untuk mutu produk
perusahaan, salah satu sistem pengawasan mutu yang dapat dipergunakan adalah
pengawasan mutu terpadu. Dalam hal ini terkait dua unsur, yaitu cara
pelaksanaannya dan tujuan pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya meliputi konsep,
sebagai berikut :
1.
Spesifikasi yang diinginkan.
2.
Produksi untuk memenuhi spesifikasi tersebut.
3.
Inspensi untuk melihat apakah produksi
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
4.
Perbaikan terhadap penyimpangan.
Sedangkan tujuan yang akan
dicapai adalah mempersiapkan dan menyediakan produk yang :
1.
Memuaskan pelanggan.
2.
Memadai.
3.
Dapat diandalkan.
4.
Ekonomi.
Untuk dapat mencapai
spesifikasi yang telah ditetapkan, maka perusahaan harus mempersiapkan seluruh
sumber daya yang dimiliki. Adapun spesifikasi produk yang akan dicapai oleh
perusahaan harus disebarkan pada personalia yng ada, sehingga tidak terjadi
perbedaan persepsi mengenai produk yang akan dibuat.
Bentuk aktualisasi dari
konsep diatas adalah perusahaan harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pemilihan
mesin, proses dan alat yang mampu membentuk produk yang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
b. Pemilihan
perlengkapan untuk pengawasan mutu.
c. Perencanaan
arus informasi pepabrikan dan kreteria pengawasan.
d. Perencanaan
pengawasan mutu proses.
e. Seleksi
dan latihan personalia produksi. Perencanaan aspek-aspek mutu mengenai
pengepakan produk dan pengiriman.
Kerja diatas harus diikuti
oleh perusahaan yang berkeinginan untuk menghasilkan produk yang bermutu.
Tentunya, sesuatu yang telah dipilih, seperti jenis mesin dan peralatan serta
cara kerja bukan hanya sekedar melakukan pilihan sederhana, terlebih perusahaan
yang membutuhkan investasi yang besar. Untuk melakukan hal tersebut, maka perlu
dilakukan analisa investasi dan berbagai analisa lainnya. Singkatnya, untuk
pembentukan produk yang bermutu, harus mengacu pada kondisi finansial
perusahaan, sehingga kondisi finansial perusahaan tidak terganggu kinerjanya.
Posting Komentar