PENGERTIAN AUDIT OPERASIONAL MENURUT PARA AHLI
Daftar Isi
Ada
beberapa pengertian audit operasional menurut para ahli. Banyak definisi dari audit operasional yang mencakup
penyebutan efficiency (pengeluaran
yang minimum dari sumber daya), effectiveness
(pencapaian hasil yang diinginkan) dan economy
(kinerja dari suatu entitas). Dalam artikulasi yang berbeda, audit operasional
dikenal sebagai audit manajemen. Perbedaan antara kedua istilah tersebut tidak
jelas dan sering digunakan secara bergantian.
Ada beberapa definisi audit operasional yang dikemukakan
oleh para ahli auditing, antara lain:
1. Dale L. Flesher dan Steward Siewert
“An operational
audit is an organized search for ways of improving efficiency and
effectiveness. It can be considered a form of constructive critism.” (Audit
operasional merupakan
pencarian cara-cara untuk memperbaiki efisiensi dan
efektivitas. Audit operasional dapat dipertimbangkan sebagai suatu bentuk
kecaman yang konstruktif).
2. Casler dan Crochet
“Operational
auditing is a sistematic process of evaluating and organization’s
effectiveness, efficiency and economy of operation under management’s control
and reporting to appropriate person the result of the evaluating along with
recommendation for improvement.”
(Audit operasional adalah suatu proses yang sistematis untuk menilai
efektivitas organisasi, efisiensi dan ekonomi operasi di bawah pengendalian
manajemen dan melaporkan kejadian kepada orang yang tepat hasil dari penilaian
bersama dengan disertai rekomendasi untuk perbaikan).
3. Leslie R. Howard
“Management audit
is an investigation of a business from the highest level downword in order to
ascertain whether sound management prevals throughout, this facilitating in
most effective relationship with the outside world and the most efficient
organization and smooth running of internal organization”. (Audit manajemen
merupakan penyelidikan suatu usaha dari tingkat yang tinggi ke bawah untuk
meyakinkan bahwa manajemen yang sehat berjalan sesuai dengan prosedur, dengan
demikian memudahkan hubungan yang paling efektif dengan dunia luar dan
organisasi lainnya).
4. William P. Leonard
“Management audit
as a comprehensive and constructive examinitation of an organizational
structure of a company, institution or branch of goverment or of any component
there of , such as division or departement, and its plans and objectives, it
means of operations, and its use of human and physical fasilities.” (Audit
manajemen sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan konstruktif dari struktur
organisasi suatu perusahaan, lembaga atau cabang dari pemerintah atau setiap
komponen dari padanya, seperti suatu divisi atau departemen, dan rencana dan
tujuannya, alat operasionalnya, dan utilisasi manusia dan fasilitas
fisik).
Meskipun terdapat beberapa perbedaan dari definisi audit
operasional seperti telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit
operasional merupakan:
a. Proses yang sistematis
Seperti dalam audit laporan keuangan, audit operasional
juga mencakup serangkaian langkah atau prosedur yang terstruktur dan
terorganisasi. Aspek ini mencakup perencanaan yang tepat, mendapatkan dana
secara objektif serta menilai bukti yang berkaitan dengan aktivitas yang
diaudit.
b. Menilai operasi organisasi
Penilaian operasi organisasi didasarkan pada suatu
kriteria yang ditetapkan atau yang disetujui. Dalam audit operasional, kriteria
sering dinyatakan dalam standar kinerja (performance
standards) yang ditetapkan oleh manajemen. Namun dalam beberapa hal,
standar-standar ini mungkin juga ditetapkan oleh industri. Kriteria penilaian
organisasi ini sering kali kurang jelas didefinisikan dibandingkan kriteria
yang digunakan dalam audit laporan keuangan. Pemeriksaan operasional mengukur
tingkat korespondensi antara kinerja aktual dengan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan.
c. Efektifitas, efisiensi dan ekonomi operasi
Tujuan utama dari audit operasional adalah membantu
manajemen organisasi yang diaudit untuk dapat memperbaiki efektivitas,
efisiensi dan ekonomi operasi organisasinya. Ini berarti bahwa audit
operasional memfokuskan pada masa yang akan datang dan hal ini berlawanan
langsung dengan audit laporan keuangan yang mempunyai fokus historis.
d. Melaporkan kepada orang yang tepat
Penerima laporan audit operasional yang tepat adalah
manajemen atau individual yang meminta diadakannya audit, kecuali kalau
pelaksanaan audit tersebut diminta oleh pihak ketiga, dan pembagian laporan
dilakukan tetap dalam entitas bersangkutan. Dalam kebanyakan hal, dewan
komisaris atau panitia audit menerima salinan laporan audit operasional.
e. Rekomendasi atau perbaikan
Tidak seperti audit laporan keuangan, suatu audit
operasional tidak berakhir samapai dengan pelaporan hasil temuan audit,
melainkan diperluas untuk dibuatkannya rekomendasi-rekomendasi yang bertujuan
untuk perbaikan manajemen organisasi yang diaudit.
Posting Komentar