PENGERTIAN NYERI PERSALINAN
Daftar Isi
Nyeri
adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang actual maupun potensial. Nyeri persalinan adalah nyeri
kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta
iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen local mengalami deficit)
akibat kontraksi arteri mometrium.
Patofisiologi Nyeri
Persalinan
Dalam
nyeri persalinan, sistem saraf otonom dan terutama komponen sismpatis yang
berperan dalam sensori. Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas otot polos dan
visera misalnya uterus dan dapat dikenal sebagai sistem saraf involunter karena
organ ini berfungsi tanpa kontrol kesadaran. Terdapat dua komponen yang
berbeda, yaitu sistem simpatis dan parasimpatis. Sistem ini bekerja secara
sinergis ketika mensyarati organ yang sama. Tetapi juga bekerja
sendiri-sendiri, misalnya saraf simpatis menyuplai uterus dan membentuk bagian
yang sangat penting dan neuroanatomi nyeri persalinan.
Sistem
saraf otonom menunjukkan bahwa baik komponen simpatis dan parasimpatis
menyuplai sebagian besar organ abdomen dan pelris, termasuk uterus. Secara
anatomi, oto polos uterus disuplai sebagian besar oleh serat-c yang tidak
bermielin dan sebagian oleh serat A-delta kecil yang bermielin.
Serat
nosiseptis dalam uterus dan serviks melewati pleksus uterine dan
servikalis dan
kemudian (secara berurutan) melewati pleksus pelvikus, nervus hipogastriseus
medius, nervus hipogastriseus superior dan kemudian menuju rantai simoatis lumbalis.
Dari sini, serat nosiseptif melewati rantai torasikurt bagian bawah dan
meninggalkannya dengan berjalan melalui rami komunikates albus yang berkaitan
dengan nervus spenalis T10, T11, T12 dan L1.
Akhirnya serat nonseptif berjalan melalui saraf-saraf spinalis dan berkaitan
dengan neuron kornudorsalis.
Serat nosiseptif dari pesinemum melalui nervus pudendus
dan masuk ke dalam modulla spinalis melalui raidus posterior S2, S3,
S4. Selain itu, segmen lumbalis bagian bawah dan sakralis bagian
atas menyuplai saraf menuju struktur relvis yang terlibat dalam nyeri
persalinan.
Selama kala I persalinan, intensitas nyeri selama kala
ini disebabkan oleh kekuatan kontraksi dan tekanan yang diakibatkan. Tekanan
yang dimaksud adalah tekanan cairan amnion lebih dari 15 mmhg. Di atas tonus
yang dibutuhkan untuk meregangkan segmen bawah uterus dan serviks sehingga
timbul nyeri. Dengan demikian, makin tinggi tekanan cairan amnion, makin besar
distensi sehingga menyebabkan nyeri yang lebih kuat.
Nyeri
dirasakan sebagain nyeri tumpul yang lama pada awal kala I dan terbatas pada
dermaton torasikuf ke 11 (T11) dan ke 12 (T12). Kemudian
pada kala I persalinan nyeri pada dermaton T11 dan T12 modi
lebih berat, tajam dan kram serta menyebar ke dermaton T10 dan L1.
Penurunan kepala janin memasuki relvis pada akhir kala I menyebabkan distensi
pervis dan tekanan pada radius pleksus lumborakralis yang menyebabkan nyeri
alih pada perjalanan segmen L2 ke bawah. Akibatnya nyeri dirasakan
pada region L2, bagian bawah punggung dan juga pada paha dan tungkai
Posting Komentar