TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OPERASIONAL
Daftar Isi
Kita
akan membahas tentang tahapan-tahapan audit operasional. Suatu audit operasional merupakan pekerjaan besar bagi
siapapun yang melaksanakannya. Auditor dalam melaksanakan kegiatannya
memerlukan kerangka tugas sebagai pedoman. Tanpa adanya kerangka yang tersusun
baik, auditor akan banyak menghadapi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya,
mengingat bahwa struktur perusahaan maupun kegiatan sudah semakin maju dan
rumit. Melalui kerangka ini, auditor akan mempunyai rencana pemeriksaan yang
dapat dilakukan secara sistematis dan diharapkan akan mendapatkan hasil yang
memadai.
Menurut Arens dan Loebbecke, ada tiga tahap yang
dilakukan dalam melakukan audit operasional yaitu:
1. perencanaan
perencanaan dalam audit operasional serupa dengan
perencanaan untuk audit atas laporan keuangan historis. Seperti dalam audit
laporan keuangan, auditor operasional harus menentukan lingkup penugasan dan
menyampaikan hal itu kepada unit organisasional, juga perlu menentukan staff
yang tepat dalam penugasan, mendapatkan informasi mengenai latar belakang unit
organisasional, memakai struktur pengendalian intern, serta menentukan bahan
bukti yang tepat yang harus dikumpulkan. Perbedaan utama antara perencanaan
audit operasional dengan audit laporan keuangan adalah sangat banyaknya
keragaman dalam audit operasional. Oleh karena keragamannya, seringkali sulit
menentukan tujuan khusus pada suatu audit operasional, sehingga tujuannnya akan
didasarkan pada kriteria yang dikembangkan untuk penugasan.
2. pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
dengan cara yang sama seperti pada audit keuangan,
auditor operasional harus mengumpulkan cukup bahan bukti yang kompeten agar
dapat menjadi dasar yang layak guna menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan
yang sedang diuji.
3. Pelaporan dan tindak lanjut
dua perbedaan utama dalam laporan audit operasional dan
keuangan yang mempengaruhi laporan audit operasional. Pertama, dalam audit operasional, laporan biasanya dikirim hanya
untuk pihak manajemen, dan satu salinan untuk unit yang diperiksa. Tidak adanya
pemakaian pihak ketiga, mengurangi pembakuan kata-kata dalam laporan audit
operasional. Kedua, keragaman audit
operasional memerlukan penyusunan laporan secara khusus untuk menyajikan ruang
lingkup audit, temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi. Hubungan kedua faktor
ini mengakibatkan banyak perbedaan dalam laporan audit operasional. Penulisan
laporan seringkali memakan banyak waktu agar temuan-temuan dan rekomendasi
disampaikan secara jelas. Tindak lanjut merupakan hal yang biasa dalam audit
operasional di saat rekomendasi-rekomendasi disampaikan kepada manajemen, yang
tujuannya adalah untuk memastikan apakah perubahan-perubahan yang
direkomendasikan telah dilakukan dan jika tidak apakah alasannya.
Posting Komentar