KARAKTERISTIK MEDIA BARU
KARAKTERISTIK MEDIA BARU
Istilah Media
baru (new media) muncul pada akhir
abad ke-20 yang digunakan untuk menggambarkan peleburan media tradisional
(film, gambar, musik, lisan, dan tulisan) dengan kekuatan interaktif computer
dan teknologi komunikasi. Perangkat pendukung yang paling penting dalam new
media adalah jaringan internet. New media memungkinkan kita untuk mengakses
konten apa pun, kapan pun, dimana pun, dan dari perangkat apa pun. Bahkan, kita
dapat mengetahui berbagai berita terbaru dari Negara-negara lain di dunia hanya
dalam hitungan detik. (Wahid 2016 : 80)
Flew dalam Andriadi (2016: 78) mengungkapkan lima karakteristik yang
dimiliki oleh media baru:
1. Manipulable
Informasi
digital yang dimiliki oleh media baru mudah diubah dan diadaptasi dalam
berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman, dan penggunaan.
2. Networkable
Informasi
digital dapat dibagi dan dipertukarkan secara terus menerus oleh sejumlah besar
pengguna diseluruh dunia.
3. Dense
Informasi
digital berukuran besar dapat disimpan diruang penyimpanan kecil (contohnya
USB) atau penyedia layanan jaringan.
4. Compresibble
Ukuran
informasi digital yang diperoleh dari jaringan manapun dapat diperkecil melalui
proses kompres dan dapat didekompres kembali saat dibutuhkan.
5. Impartial
Informasi
digital yang disebarkan melalui jaringan bentuknya sama dengan yang
direpresentasikan dan yang digunakan oleh pemiliknya.
Mcquail
dalam Andriadi (2016: 79) juga memaparkan beberapa cirri yang membedakan media
baru dengan media konvensional, yaitu :
1.
Bersifat
Desentralisasi.
Pengadaan dan
pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya ada di tangan pemasok komunikasi. Posisi
dari penyedia layanan hanya untuk menyediakan wadah, sementara untuk pengadaan
informasi berada ditangan pengguna.
2.
Memiliki
Kemampuan tinggi.
Penghantaran
infomasi yang berlangsung melalui kabel dan satelit menghindarkan gangguan
ataupun hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar lainnya. Gangguan
komunikasi sering kita temukan pada Media sebelumnya, dimana hambatan dapat
berakibat terhentinya komunikasi.
3.
Melahirkan
komunikasi timbal balik (inter-activity).
Penerima dapat
memilij, menjawab kembali, menukar informasi dan dihubungkan dengan penerima
lainnya secara langsung.
4.
Memiliki
kelenturan (fleksibilitas) bentuk, isi dan penggunaan.
D Daftar Pustaka:
- Andriadi, Fayakhun. 2016. Demokrasi Ditangan Netizen: Tantangan dan
Prospek Demokrasi Digital. Jakarta : Graha Pena
-
Posting Komentar