Lengkap, Begini Askep Diare Pada Anak

Daftar Isi
 


Asuhan Keperawatan Diare pada Anak


 I. Pengkajian

 A. Data Subjektif

- Keluhan utama: Anak mengeluhkan sering buang air besar dengan konsistensi yang encer.
- Riwayat penyakit: Pasien mungkin memiliki riwayat gastroenteritis, keracunan makanan, atau penyakit inflamasi usus.
- Gejala tambahan: Pasien mungkin mengalami nyeri perut, mual, muntah, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.
- Riwayat nutrisi: Tanyakan tentang asupan makanan dan minuman terbaru pasien.
- Riwayat perjalanan: Pertanyaan mengenai perjalanan ke daerah endemik atau tempat dengan sanitasi yang buruk.

 B. Data Objektif

- Frekuensi buang air besar: Catat jumlah dan konsistensi tinja.
- Tanda-tanda dehidrasi: Memeriksa turgor kulit, membran mukosa yang kering, tekanan darah rendah, dan peningkatan denyut jantung.
- Pemeriksaan fisik: Melakukan auskultasi, palpasi, dan inspeksi pada abdomen.
- Pemeriksaan laboratorium: Hasil pemeriksaan tinja, elektrolit, dan hemoglobin.


 II. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan dan asupan makanan yang tidak adekuat.
3. Nyeri akut berhubungan dengan peristaltik usus yang meningkat dan kram abdomen.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan kontaminasi bakteri atau virus dalam sistem gastrointestinal.

 III. Intervensi Keperawatan

 1. Defisit Volume Cairan

Tujuan: Pasien akan menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat.
- Monitor tanda vital: Pantau tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh secara berkala.
- Evaluasi input dan output cairan: Catat jumlah cairan yang masuk dan keluar.
- Pemberian cairan intravena (IV): Berikan cairan IV sesuai dengan anjuran dokter.
- Dorong asupan cairan oral: Berikan minuman yang mengandung elektrolit seperti oralit.
- Pendidikan pasien: Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.

 2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Tujuan: Pasien akan menunjukkan peningkatan asupan makanan dan berat badan yang stabil.
- Monitor status nutrisi: Pantau berat badan dan kondisi nutrisi pasien.
- Berikan makanan kecil dan sering: Dorong pasien untuk makan dalam porsi kecil namun sering.
- Konsultasi dengan ahli gizi: Minta bantuan ahli gizi untuk menyusun rencana makan yang sesuai.
- Pemberian suplemen nutrisi: Berikan suplemen nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Edukasi tentang nutrisi: Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang baik.

 3. Nyeri Akut

Tujuan: Pasien akan melaporkan penurunan nyeri abdomen.
- Evaluasi intensitas nyeri: Gunakan skala nyeri untuk mengevaluasi intensitas nyeri pasien.
- Pemberian analgesik: Berikan obat penghilang nyeri sesuai dengan resep dokter.
- Teknik relaksasi: Ajarkan teknik relaksasi seperti napas dalam dan meditasi.
- Kompres hangat: Berikan kompres hangat pada area perut yang nyeri.
- Edukasi tentang manajemen nyeri: Beri informasi kepada pasien tentang cara mengelola nyeri secara efektif.

 4. Risiko Infeksi

Tujuan: Pasien akan menunjukkan tanda-tanda infeksi yang minimal.
- Pencegahan infeksi: Ajarkan pasien tentang pentingnya kebersihan tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Pemberian antibiotik: Berikan antibiotik sesuai dengan resep dokter jika diperlukan.
- Pemeriksaan laboratorium: Pantau hasil pemeriksaan laboratorium untuk tanda-tanda infeksi.
- Isolasi pasien: Jika diperlukan, tempatkan pasien dalam isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Edukasi pasien: Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya pencegahan infeksi dan kebersihan lingkungan.

 IV. Evaluasi

- Pasien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat (turgor kulit baik, membran mukosa lembab).
- Pasien memiliki asupan makanan yang cukup dan berat badan yang stabil.
- Intensitas nyeri pasien berkurang dan dapat ditoleransi.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada pasien.
- Pasien dan keluarga memahami pentingnya asupan cairan, nutrisi, manajemen nyeri, dan pencegahan infeksi.

 V. Kesimpulan

Penanganan pasien dengan diare memerlukan pengkajian yang cermat dan intervensi yang tepat untuk mengatasi defisit volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi, nyeri akut, dan risiko infeksi. Dengan pendekatan yang holistik dan edukasi yang memadai, pasien dapat mencapai pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Posting Komentar